Segernya Timlo Sastro Khas Solo


Masih..liputan kulineran di Solo ya teman-teman. Kali ini aku mau menulis tentang salah satu Kuliner yang wajib di coba di Solo, Yaitu Sop Timlo. Salah satu yang legendaris adalah Timblo Satro yang terletak di belakang Pasar Gede Solo. Warungnya ada di pojokan pasar tapi yang paling ujung. Jika bingung tanya saja tukang parkir atau orang-orang di pasar pasti tau setelah tiba di Pasar Gede. Timlo Sastro ini paing legendaris, walau banyak warung lain, aku selalu ke sana, karena buka dari pagi dan sekalian ke pasar Gede biasanya..jadi udah satu paket sekalian jalan..hihi.

Jadi Sup Timlo ini adalah sup bening. Nah..isiannya yang variatif. Jika di Timlo Sastro ini isiannya tanpa sayuran. Jadi hanya ada Ati ampela rebus, Telur Pindang dan Sosis Solo agak kering dengan sedikit isian yang berbentuk lembaran-lembaran tipis gitu dech. Kalau versi warung lain ada yang isiannya komplet, ada sayuran, seperti wortel atau jamur, ada sounnya juga. Kalau yang versi komplet isinya aku udah pernah coba resepnya. Nah..nanti aku mau coba bikin yang versi seperti Timlo Sastro ini.

Jadi ceritanya pengen seperti acara Back to Street, habis kulineran pengen coba sendiri versi aku di dapur aku sendiri resepnya..hihi. Karena aku memang suka kulineran, tujuannya selain mencicipi aneka kuliner daerah lain, juga untuk perbandingan rasa, jika aku bikin sendiri itu biar bisa otentik mendekati rasa aslinya. Jika hanya coba dari resep yang beredar, tapi belum pernah mencoba aslinya seperti apa, tentu hasilnya masih dalam bayangan..ini udah bener atau belum gitu kan..walau enak rasanya.

Seperti kemaren aku mencicipi aneka Sosis Solo di Pasar Gede, aku jadi tau..rasa yang otentik untuk yang versi isian daging. Karena dari dulu aku pengen coba sosis Solo yang isi daging, namun belum punya bayangan seperti apa rasa isiannya. Setelah kemaren mencoba, aku jadi tau, ternyata isian sosis Solo yang daging itu di gulung dari adonan daging cincang masih mentah, jadi setelah di kukus, rasa isiannya itu masih juicy basah fresh enak gitu. Nanti aku buat juga ya resep Sosis Solo isi daging, biar bisa aku posting resepnya di web. Nah..itulah mengapa aku suka hobi wisata kuliner, ya untuk inspirasi di dapur juga..agar bisa berkreasi dengan resep-resep baru.

Untuk rasa Timlo Sastro ini rasa kuahnya segar dan ringan, tapi cenderung agak asin..jadi memang harus pakai kecap manis kalau aku makannya. Tapi jika di makan pakai Nasi banyak ya pas. Ada dua cara makan Timlo, kuah di tuang sedikit demi sedikit ke Nasi sebagai lauk gitu atau langsung di kasih nasi di mangkuk. Aku suka cara kedua, aku kasih sedikit nasi di mangkuk, karena rasanya jadi lebih seger, tapi jadinya ya itu tadi, kuahnya agak sedikit asin, jadi aku pasti kasih kecap agar rasanya seimbang..hihi. Untuk isiannya, Telur pindangnya itu kenyal sampai hitam gitu warnanya, mungkin di peram agak lama. Untuk Ati Ampelanya di rebus dengan sedikit bumbu, jadi tidak terlal gurih ya. Jadi cocok untuk isian Sup, dan nggak over bumbunya. Kalau Sosis Solonya cenderung tanpa isi, atau jika ada isinya sedikit sekali, jadi lebih seperti kulit risoles gulung, tapi di goreng agak kering. Yodha malah suka ini, karena kena kuah jadi lembut..hihi.

Jadi kesimpulannya, Timlo Sastro ini cocok di makan pagi-pagi untuk sarapan karena hangat dan ringan, dan sudah buka pagi hari. Jika mau versi yang komplet banyak isinya ada sayuran dan soun, ada warung-warung lain yang buka malam hari. Nanti kapan-kapan aku coba yang versi lain jika ke Solo. Oke..selamat mencoba ya teman-teman..jika berkunjung ke Solo, jangan lupa mampir mencicipi sup Timlo ya..baik di Timlo Sastro ini atau di warung-warung lain banyak. Nanti aku mau coba versi Timlo Sastro ini di rumah ah..di tunggu ya resepnya.


Subscribe to receive free email updates: