Mendoan, dan Tempe Kemul...sebenernya hampir sama, tapi kalau di rasain ya ada bedanya sich teman-teman. Kalau mendoan itu khas Banyumas, Purwokerto, dan sekitarnya. Mendoan, artinya mendo, di goreng setengah matang. Walau kalau di Semarang yang namanya mendoan ya bebas gorengnya, bahkan banyak yang kriuk hihi.
Kalau Tempe Kemul itu adalah gorengan tempe khas wonosobo. Kalau kita ke Dieng, di warung-warung makan, atau di deket kawah apa itu banyak yang jual gorengan, salah satunya Tempe Kemul ini. Tempe di iris tipis-tipis, kemudian di balut adonan tepung. Adonan tepungnya melebar melebihi ukuran tempe. Kalau aku bilang kayak bersayap gitu. Memang begitu ciri khasnya. Karena cara menggorengnya itu di lebarkan di pinggir wajan terlebih dahulu.
Kalau mendoan pakai daun bawang, sedang tempe kemul pakai kucai sebagai pelengkapnya.
Tempe kemul warnanya kuning, pakai kunyit..mendoan cenderung putih pucat. Tapi menurutku rasanya sama-sama enak, asal bumbunya pas, tempenya enak..hihi.
Nah, hari ini aku bikin Tempe Kemul, penampakan seperti foto di atas ya teman-teman.
Adonan tepungnya juga sedikit beda dengan mendoan, kalau tempe kemul pakai tapioka agak banyak jadi bisa renyah dan ringan kres. Bahkan ada juga versi tempe kering renyah seperti keripik, namanya Petos..alias Tempe Atos, hihi.
Kalau di Wonosobo, Tempe Kemul biasa di sajikan bersama Mie Ongklok atau menu lain. Cocok memang. Yuk cobain sendiri di rumah teman-teman.
Tempe Kemul
Bahan :
1 lonjor tempe bulat, potong tipis
180 gram terigu
50 gram tapioka
200 ml air kira-kira, adonan nggak terlalu kental ya
2 bawang putih, 1 sdk teh ketumbar. Haluskan. Kencur jika suka. Aku nggak pakai tapi
2 cm kunyit, haluskan
2 sdk teh kaldu ayam, atau garam
1/8 sdk teh gula pasir ( jika nggak pakai kaldu ayam, agar ada gurihnya naik )
Kucai secukupnya, iris halus
Campur semua bahan, aduk rata
Celup potongan tempe, goreng di pinggir wajan cekung, biarkan terlepas sendiri
Jika sudah terlepas, goreng hingga kering